phone: +62 812 1250 2007
e-mail: sgc86mb@gmail.com

TATA TERTIB PESERTA TURING


TATA TERTIB PESERTA TURING
1.      Mematuhi peraturan Lalu Lintas.
2.      Diharapkan tidak bercanda/ngobrol dengan sesama peserta (apabila tidak diperlukan).
3.      Tidak di perbolehkan melakukan manouver2 yg sekiranya membahayakan diri sendiri, peserta lain juga pengguna jalan lain.
4.      Saling menghormati dengan sesama pengguna jalan.
a.      Tidak berbuat arogan dan meng-intimidasi pengguna jalan lain.
b.      Memberi kode dan isyarat dgn sopan ketika meminta jalan, juga jangan lupa memberi ucapkan terima kasih sesudahnya dengan mengacungkan jempol.
5.      Mengikuti semua petunjuk dari Road Captain (RC), serta wajib meneruskan semua petunjuk tadi ke seluruh barisan hingga barisan yg paling belakang.
a. Kode tangan (Hand Code)
b. Kode kaki (Foot Code)
6.      Peserta turing wajib mentaati perintah dari petugas turing (RC, Blocker, Sweeper)
7.      Tidak menyalakan/membunyikan sirene atau klakson secara terus menerus selama lm perjalanan, kecuali pada saat2 yg memang sangat diperlukan.
8.      Tidak boleh sambil merokok selama berkendara.
9.      Tidak menggunakan/dalam pengaruh obat2an. 

0 comments:

HAL2 PENTING YG HARUS DI PATUHI PETUGAS & PESERTA TURING


HAL2 PENTING YG HARUS DI PATUHI PETUGAS & PESERTA TURING
KONDISI FISIK
1.      Diharapkan seluruh peserta turing dalam kondisi SEHAT.
2.      Dianjurkan sudah melakukan pemanasan tubuh sebelum mengendarai motornya.
3.      Dianjurkan CUKUP ISTIRAHAT sebelum keberangkatan turing .
4.      Dianjurkan untuk makan makanan yg bergizi, yg mengandung karbohidrat dan protein sebelum keberangkatan turing, demi menjaga kondisi tetap primapada saat perjalanan.
5.      Dianjurkan untuk minum minuman suplemen penambah tenaga agar kondisi tetap terjaga dan tidak mengantuk selama perjalanan.
PERLENGKAPAN DIRI
1.      Pakaian dan peralatan pribadi
a. Baju dan Celana ganti.
b. Baju hangat/sweater.
c. Sarung/Sleeping Bag/Matras.
d. Kaos kaki cadangan.
e. Peralatan MCK (handuk, sabun, sikat gigi, pasta, dll.)
f.  Bawa Obat-Obatan Pribadi
2.      Perbekalan
a. Makanan kecil/snack/roti.
b. Air mineral/suplemen.
3.      Peralatan Penunjang
a. Senter
b.Kantong plastik secukupnya
c. Tali secukupnya
d. Solatip/lagban
e. Gunting
f. Pisau cutter.
4.      Surat-surat (diri dan kendaraan)
a. SIM
b. STNK
c. KTP
5.      Peralatan Pengendara (Standar Safety Riding)
a. Helm (Half/Full Face)
b. Sepatu menutupi mata kaki.
c. Jaket touring.
d. Sarung tangan (dianjurkan yg full finger)
e. Jas hujan (bukan ponco)
f. Rompi/Body protector
g. Balac/Kupluk
h. Arm & Knee Protector
PERSIAPAN KENDARAAN
1.      Fungsi STANDAR kelengkapan motor harus tetap terpasang dan berfungsi.[/b]
a. Kaca spion kanan – kiri.
b. Klakson.
c. Lampu Depan, lampu sein, lampu rem
d. Spatbor (jika perlu diberi tambahan)
e. Ban (depan min. ukuran 2.50, belakang min. ukuran 2.75)
f. Speedo meter, indikator bensin, dll.
2.      Motor sudah di TUNE-UP, minimal seminggu sebelum keberangkatan turing.
a. Stel klep.
b. Setting dan Clean Karburtaor + saringan.
c. Ganti oli.
d. Cek busi.
e. Cek kopling.
f. Cek rantai keteng.
g. Cek spul dan magnet.
3.      Periksa ketinggian air ACCU.
4.      Cek CDI, Coil, Kiprok.
5.      Cek kanvas REM.
6.      Minyak rem (untuk rem cakram).
7.      Cek tekan angin pada BAN dan kelayakannya.
8.      Cek VELG.
9.      Cek KELISTRIKAN/lampu dan kabel2 penunjang,
a. Sekering.
b. Lampu malam (jauh/dekat).
c. Lampu senja.
d. Lampu rem.
e. Lampu sein.
f. Lampu indikator.
g. Lampu Aksesories.
h. socket2 kabel dan relay (bersih dan tidak berkerak).
i. kabel2 dalam keadaan baik.
10.  Cek fungsi SWITCH/tombol2 pd stang.
11.  Cek ketegangan RANTAI.
12.  Cek dan kencangkan semua BAUT yg terpasang pd motor.

0 comments:

TOURING CODE SAFETY RIDDING

HAND CODE (KODE TANGAN)
1.      Tangan Kiri terkepal diatas helm dengan jempol menghadap kebawah: Kode emergency dengan kendaraannya atau kondisi emergency lainnya. Wajib direspon petugas atau kawan dibelakangnya dengan klakson panjang.
2.      Tangan kiri/kanan direntangkan sudut 45 derajat disamping badan dengan posisi telapak menghadap kebelakang: Ada handicap berupa orang/kendaraan berhenti di sisi kanan/kiri.
3.      Tangan Kiri/Kanan direntangkan sudut 45 derajat memberikan tanda jempol: Kondisi sudah OK dan perjalanan bisa dilanjutkan.
4.      Tangan Kiri diangkat lurus keatas dengan jari telunjuk diacungkan (satu jari) Barisan satu berbanjar kebelakang dengan posisi zig zag, dimulai dengan anggota terdepan dibelakang RC mengambil posisi sebelah kiri belakang RC, kedua di sebelah kanan belakang anggota pertama dan seterusnya dengan jarak lebar kira2 sebatas bahu kiri & kanan RC/anggota depannya.
5.      Tangan Kiri diangkat lurus keatas dengan jari telunjuk & jari tengah / jari telunjuk & jari kelingking (dua jari) diacungkan: Barisan berbaris sejajar 2 berbanjar kebelakang. (khusus digunakan untuk konvoi dalam kota/kondisi jalan padat agar rombongan tidak terpencar serta pada saat masuk kesebuah lokasi)
6.      Tangan kiri diatas helm melakukan gerakan melingkar: Rombongan berputar arah.
7.      Tangan kiri diangkat ditekuk sebatas kuping dengan telapak tangan mengepal: Rombongan berhenti (lampu merah)
8.      Tangan kiri diangkat lurus keatas, diayunkan kedepan dengan telapak tangan terbuka: Rombongan berjalan kembali.
9.      Tangan kiri diangkat lurus keatas, telapak tangan terbuka menghadap kekuping dan diayunkan keluar-kedalam: Rombongan satu banjar kebelakang merapat satu baris dari posisi zig zag. Biasanya kode ini dilakukan pertama oleh RC bila rombongan akan menyusul kendaraan atau jalanan sempit/gang.
10.  Ancungan jempol = salam brotherhood
11.  Tangan Kiri diangkat lurus keatas dengan lima jari = konvoi bubar untuk kembali bergabung setelah melewati rintangan (macet)
12.  Menunjuk arah = siap-siap berbelok ke arah yang ditunjuk

FOOT KODE (KODE KAKI)
1.      Turunkan kaki kiri = menunjukan adanya handicap/halangan dijalan berupa lubang atau con atau pembatas jalan dan lain2 yang berupa benda mati disebelah kiri.
2.      Turunkan kaki kanan = menunjukan adanya handicap/halangan dijalan berupa lubang atau con atau pembatas jalan dan lain2 yang berupa benda mati disebelah kanan.
3.      Turunkan kedua kali = menunjukan jalanan rusak, bergelombang, marka melintang, rel kereta api, polisi tidur atau genangan air.

HORN CODE (KODE KLAKSON)
1.      Bunyi panjang = konfirmasi siap berangkat (hanya sweeper); tanda klotur putus (hanya sweeper); tanda konvoi sudah kembali komplit setelah terputus (hanya sweeper)
2.      Bunyi pendek dua kali = salam brotherhood
3.      Kondisi Darurat : Bunyikan klakson panjang tanpa henti dan diikuti oleh kawan2 yang lain agar petugas bisa menghentikan rombongan.
4.      Warning: Bunyikan klakson 2x sebanyak 3 kali berturut2. Digunakan kala kendaraan kawan didepan ada kerusakan/tidak beres. Contoh, barang bawaan miring, bracket box patah, ban kempes dll.
5.      Stop and Go: Bunyikan klakson 3x sebanyak 2 kali dimulai dari barisan paling belakang dan disusul kawan didepannya sampai kepada RC, sebagai penanda rombongan akan berjalan dari kondisi berhenti.


0 comments:

TATA CARA DI LAMPU LALU LINTAS (LALIN) TOURING


TATA CARA DI LAMPU LALU LINTAS (LALIN) ATAU DI PERSIMPANGAN :
1.      RC mengurangi kecepatan terutama saat lampu menyala kuning untuk menghindari putusnya konvoi
2.      Tetap dalam konvoi kecuali ditentukan lain oleh RC
3.      Tidak menerobos lampu merah sekalipun konvoi harus terputus
TATA CARA KONVOI TERPUTUS :
1.      Sp memberikan pesan horn code (kode klakson)
2.      RC mengurangi kecepatan
3.      Setelah bebas dari hambatan, peserta yang terputus bersama Sp mengejar konvoi dalam kecepatan aman max. 80 Km/jam
4.      Setelah semua bergabung kembali Sp kembali memberikan horn code
TATA CARA MENGHALAU PENYUSUP :
1.      Maksimalkan jarak motor dengan motor didepannya sesuai kecepatan
2.      Berikan tanda dan berikan jalan untuk mendahului kepada calon dan penyusup
3.      Sp berusaha mengeluarkan penyusup dengan cara-cara yang baik
TATA CARA PESERTA MENGALAMI MASALAH :
1.      Peserta berikan tanda darurat mohon berhenti jika memungkinkan
2.      RC memberhentikan konvoi
3.      Sp advice RC bila tidak mengetahui
4.      Sp atau salah satu peserta memberi tanda kepada klotur berikut
5.      Tidak meninggalkan peserta dijalan dalam situasi apapun
6.      Tidak meninggalkan peserta sendirian atau lebih baik lagi pending klotur
BILA TERJADI KECELAKAAN MINOR INJURED :
1.      Sp memberikan tanda kepada klotur berikutnya untuk tidak berhenti
2.      Korban dirawat sementara
3.      Bawa korban ke balai pengobatan terdekat bila perlu
BILA TERJADI KECELAKAAN MAJOR INJURED :
1.      Parkir semua motor di lokasi aman (ditunggui salah satu peserta bila perlu)
2.      Semua peserta mengamankan TKP dan atur lalin
3.      Sp memberikan tanda kepada klotur berikutnya
4.      Evakuasi dipimpin langsung oleh RC
5.      RC broadcast berita dan
6.      Wajib stop touring
BILA TERJADI MOGOK :
1.      klotur emergency stop
2.      Ditangani oleh peserta yang mengerti
3.      RC cari bengkel terdekat bila tidak bisa ditangani peserta
4.      Antar dan kawal motor ke bengkel terdekat

0 comments: