TOURING CODE SAFETY RIDDING
HAND CODE (KODE TANGAN)
1. Tangan Kiri terkepal diatas helm dengan jempol menghadap kebawah: Kode emergency dengan kendaraannya atau kondisi emergency lainnya. Wajib direspon petugas atau kawan dibelakangnya dengan klakson panjang.
2. Tangan kiri/kanan direntangkan sudut 45 derajat disamping badan dengan posisi telapak menghadap kebelakang: Ada handicap berupa orang/kendaraan berhenti di sisi kanan/kiri.
3. Tangan Kiri/Kanan direntangkan sudut 45 derajat memberikan tanda jempol: Kondisi sudah OK dan perjalanan bisa dilanjutkan.
4. Tangan Kiri diangkat lurus keatas dengan jari telunjuk diacungkan (satu jari) Barisan satu berbanjar kebelakang dengan posisi zig zag, dimulai dengan anggota terdepan dibelakang RC mengambil posisi sebelah kiri belakang RC, kedua di sebelah kanan belakang anggota pertama dan seterusnya dengan jarak lebar kira2 sebatas bahu kiri & kanan RC/anggota depannya.
5. Tangan Kiri diangkat lurus keatas dengan jari telunjuk & jari tengah / jari telunjuk & jari kelingking (dua jari) diacungkan: Barisan berbaris sejajar 2 berbanjar kebelakang. (khusus digunakan untuk konvoi dalam kota/kondisi jalan padat agar rombongan tidak terpencar serta pada saat masuk kesebuah lokasi)
6. Tangan kiri diatas helm melakukan gerakan melingkar: Rombongan berputar arah.
7. Tangan kiri diangkat ditekuk sebatas kuping dengan telapak tangan mengepal: Rombongan berhenti (lampu merah)
8. Tangan kiri diangkat lurus keatas, diayunkan kedepan dengan telapak tangan terbuka: Rombongan berjalan kembali.
9. Tangan kiri diangkat lurus keatas, telapak tangan terbuka menghadap kekuping dan diayunkan keluar-kedalam: Rombongan satu banjar kebelakang merapat satu baris dari posisi zig zag. Biasanya kode ini dilakukan pertama oleh RC bila rombongan akan menyusul kendaraan atau jalanan sempit/gang.
10. Ancungan jempol = salam brotherhood
11. Tangan Kiri diangkat lurus keatas dengan lima jari = konvoi bubar untuk kembali bergabung setelah melewati rintangan (macet)
12. Menunjuk arah = siap-siap berbelok ke arah yang ditunjuk
FOOT KODE (KODE KAKI)
1. Turunkan kaki kiri = menunjukan adanya handicap/halangan dijalan berupa lubang atau con atau pembatas jalan dan lain2 yang berupa benda mati disebelah kiri.
2. Turunkan kaki kanan = menunjukan adanya handicap/halangan dijalan berupa lubang atau con atau pembatas jalan dan lain2 yang berupa benda mati disebelah kanan.
3. Turunkan kedua kali = menunjukan jalanan rusak, bergelombang, marka melintang, rel kereta api, polisi tidur atau genangan air.
HORN CODE (KODE KLAKSON)
1. Bunyi panjang = konfirmasi siap berangkat (hanya sweeper); tanda klotur putus (hanya sweeper); tanda konvoi sudah kembali komplit setelah terputus (hanya sweeper)
2. Bunyi pendek dua kali = salam brotherhood
3. Kondisi Darurat : Bunyikan klakson panjang tanpa henti dan diikuti oleh kawan2 yang lain agar petugas bisa menghentikan rombongan.
4. Warning: Bunyikan klakson 2x sebanyak 3 kali berturut2. Digunakan kala kendaraan kawan didepan ada kerusakan/tidak beres. Contoh, barang bawaan miring, bracket box patah, ban kempes dll.
5. Stop and Go: Bunyikan klakson 3x sebanyak 2 kali dimulai dari barisan paling belakang dan disusul kawan didepannya sampai kepada RC, sebagai penanda rombongan akan berjalan dari kondisi berhenti.
0 comments: