phone: +62 812 1250 2007
e-mail: sgc86mb@gmail.com

Memilih Gaya Modifikasi Sepeda Motor Tua

Penulis: Donny Apriliananda | Kamis, 30 Mei 2013 | 17:43 WIB
Sumber : KompasOtomotif | Author : donny apriliananda
Honda CB 350 (kiri), Honda CB 750 (kanan). Pertahankan aura klasik meski tampak modern.
Jakarta, KompasOtomotif – Bingung memodifikasi sepeda motor? Alternatif yang tak kalah menarik, merombak sepeda motor tua! Hasilnya, bisa dibanggakan dan tak kalah menyenangkan dibandingkan sepeda motor masa kini. Hal yang mesti diperhatikan, harus sabar dan jeli dalam proses penggerjaan dan jangan melakukan perubahan setengah-setengah.

Donny Ariyanto, punggawa Studio Motor yang bermarkas di Jalan Kesehatan Raya, Bintaro, Jakarta Selatan, mengatakan, untuk memodifikasi sepeda motor tua gampang-gampang susah. ”Gampangnya, model-model yang dibikin tak jauh dari aroma klasik. Susahnya, membuat aura agar sepeda motor muncul kembali seperti saat baru. Apalagi kalau mesinnya bermasalah dan suku cadangnya terbatas,” urainya kepada KompasOtomotif.

Untuk itu, Donny memberikan tips khusus cara memodifikasi sepeda motor tua. Intinya, berusahalah mengembalikan kejayaannya seperti sediakala.

1. Plihan modifikasi, restorasi((membangun ulang seperti aslinya) atau memodifikasi  total (kustom). Kalau yang dipilih restorasi, butuh kesabaran ekstra, apalagi jika ingin mengembalikan komponen-komponen orisinal yang sulit didapatkan. Otomatis, waktu pengerjaan lebih lama.
2. Jika kustom, pilih gaya vintage. Mempertahankan aura klasik sangat penting agar tidak melenceng dari kodrat sebagai sepeda motor usang. Aliran ini banyak turunanya, antara lain boober, street tracker, traditional chopper jika bermesin besar, cafe racer dan banyak lagi.
3. Jangan coba-coba mendandani ke konsep modern. Misalnya, Honda CB100 dibuat street fighter. ”Nanti malah jadi aneh. Tampang klasik bisa jadi moderen kok, tergantung konsep dan pengerjaannya. Kalau dipaksa, aura kejayaan sepeda motor memudar,” tegas Donny.
4. Sesuaikan dengan dimensi. Kebanyakan sepeda motor tua di Indonesia menggunakan mesin berkapasitas kecil. Memaksakan desain gambot atau besar, tapi mesinnya cungkring malah jadi bahan guyonan. Usahakan ketika dipandang, tampak serba ”penuh”.
5. Optimalkan dengan unsur moderen. Misalnya penggunaan cat dua warna atau setang dan model baru dan penggunaan lampu LED. Pernik detail akan membuat penampilan jadi klimis kendati beraura klasik.





0 comments: