Nevia Senja: Cewe Gaul, Pecinta Motor Jadul
Berpenampilan layaknya seorang biker, gadis berkulit kuning langsat dan berambut panjang ini mulai mengendarai motor sejak usia 15 tahun. Saat itu Senja masih berstatus sebagai pelajar SMP. “Aku diajarin temanku naik motor.” Ujarnya.
Sejak itu wanita kelahiran Jakarta 21 tahun lalu mulai menyukai sepeda motor. Kemana ia pergi selalu dengan sepeda motor yang dipinjam dari temannya.
Namun kecintaannya dengan sepeda motor tua berawal saat dia menduduki bangku SMA. Ketika itu sang pacar adalah anggota MACI (Motor Antique Club Indonesia) Bogor, yang selalu memboncengi Senja saat jalan dengan sepeda motor tuanya.
Motor pertamanya Triumph Tiger Cub tahun 1961. Namun sang motor lebih sering ngadat, dan akhirnya bertemu dengan DWK lansiran tahun 1955, yang kini selalu menemani kemana dia melangkah.
Untuk urusan perawatan sepeda motor tua, Senja melakukan sendiri. Membersihkan busi, karburator, hingga tali kopling putus menjadi hal yang biasa dilakukan. Maka tak heran jika banyak orang terpukau saat melihat dia memperbaiki motor tuanya yang sedang ngadat atau saat mengendarainya.
“Aku sangat menikmati semua ini. Naik motor tua, walaupun terlihat urakan tapi berkharisma.” Bangga gadis lulusan Universitas Trisakti jurusan Manajemen Hospitality tahun 2010. Senja juga ingin membuktikan bahwa wanita pun mampu melakukan pekerjaan laki-laki.
Kecintaannya dengan motor tua disalurkan dengan bergabung di Bikers Brotherhood Motorcycle Club (BBMC) Chapter Jakarta pada tahun 2008, Komunitas pecinta sepeda motor tua yang berpusat di kota Bandung.
Gadis bertato ini selalu aktif di setiap kegiatan BBMC Jakarta maupun pusat. Untuk touring, perempuan yang juga hobi nge-band ini pernah menjelajahi Linggar Jati, lalu ke Bali dengan BSA sidevalpe tahun 2009 silam. Karena aktivitas tinggi itu, kini statusnya di BBMC adalah Virgin menuju life members kasta tertinggi di komunitas ini.
Keluarga pun memberi kepercayaan penuh akan hobinya yang terbilang nyentrik. “Dengan motor tua, serta BBMC, semua terasa Indah,” Tutur Senja. Dan dia pun berkeinginan sekali bisa keliling Indonesia, lihat budaya, dan keindahan Nusantara tentunya dengan mengendarai DWK R125 tahun 1955 miliknya. (Ach/DP)
0 comments: